20 August 2021 By Yusuf Fikri
Go digital telah mengubah berbagai industri untuk semakin berinovasi mengembangkan produknya. Hal ini diikuti pula dengan gaya hidup konsumen yang semakin menyatu dengan kemajuan teknologi. Pariwisata menjadi salah satu industri yang harus mengikuti konsep go digital dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menetapkan Go Digital Tourism sejak tahun 2017.
Pada tahun tersebut, dibuktikan pula dengan Indonesia yang mampu menarik 14 juta wisatawan mancanegara. Tahun sebelumnya, industri pariwisata berkontribusi pada perekonomian negeri dan hal ini membawa Presiden Joko Widodo untuk mengatakan jika industri pariwisata adalah leading sector perekonomian Indonesia(1). Maka peluang bisnis wisata di Indonesia dapat dikatakan akan mulai mencapai puncak dikarenakan adanya banyak destinasi wisata baru yang telah dirancang oleh pemerintah. Destinasi tersebut bernama 10 Bali Baru yang meliputi Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Lesung (Banten), Tanjung Kelayang (Kepulauan Bangka Belitung), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).
Dengan adanya destinasi baru yang semakin meluas, maka diharapkan penggunaan teknologi yang juga semakin canggih dan dapat membantu banyak seller dalam berbisnis wisata. Penelitian Nielsen yang dikutip di Techinasia, juga menjadi tanda bahwa digitalisasi pariwisata sangat tepat bagi kebanyakan orang dimana ketika ada Harbolnas, terdapat 13% total transaksi untuk travel berupa tiket penerbangan dan hotel. Dari hasil penelitian ini terlihat jika kebiasaan konsumen dalam berpariwisata dilakukan secara online untuk berbagai kesiapannya. Penggunaan teknologi tentu saja membantu para pebisnis pariwisata karena dapat mengurangi biaya tenaga kerja, mengurangi biaya pemeliharaan, dan memudahkan dalam memberikan informasi. Oleh karena itu, terdapat beberapa langkah strategi pengembangan bisnis wisata dengan teknologi yang dapat dilakukan, yaitu ;
Sebelum melakukan go digital dalam bisnis wisata, pastikan sudah siap secara sistem operasional dan manajemen bisnis. Pembenahan dan renovasi kawasan wisata ataupun tempat wisata perlu diperhatikan, agar ketika sudah siap maka calon wisatawan dapat memiliki pengalaman terbaik saat menggunakan jasa bisnis wisata.
Mekanisme online booking adalah langkah efektif dalam pengembangan pariwisata saat ini, dan merupakan hal mutlak yang dapat diterapkan. Bahkan pencarian informasi, memberikan testimoni dan pengalaman, pemilihan paket wisata, pembelian dan pembayaran dilakukan secara online. Maka, ada baiknya untuk mulai mengenali kebiasaan target market dan apa yang biasanya mereka butuhkan dan cari dengan sistem online untuk bisnis wisata.
Setelah melakukan dua langkah diatas, silakan merancang promosi atau paket wisata yang akan dijual. Promosi paket wisata adalah produk yang dapat dijual oleh bisnis wisata dan dicari oleh target market secara online. Paket wisata atau produk wisata yang menarik tentu akan meningkatkan penjualan secara digital dan menguntungkan bisnis wisata untuk semakin dikenal oleh khalayak.
Media sosial akan menciptakan interaksi antar konsumen dalam berbagi berbagai macam hal baik teks, foto atau video. Hal ini akan menjadi kesempatan besar bagi bisnis pariwisata untuk membentuk brand image yang baik. Media sosial saat ini sangat membantu untuk menyebarkan informasi tanpa batas.
Setelah melakukan 4 hal diatas, yang terakhir adalah eksis di platform terbaik untuk mengembangkan jaringan dan distribusi produk bisnis wisata. Wonderin.id (diarahkan ke company profile di web) merupakan salah satu platform bagi bisnis wisata mengembangkan bisnisnya, menemukan ribuan partner dan konsumen, melebarkan jaringan yang semakin luas tanpa batas dan juga membantu bisnis wisata dalam mempromosikan produk. Dengan bantuan adanya platform ini, maka bisnis wisata akan semakin cepat dalam go digital.
Langkah strategi pengembangan bisnis wisata dengan teknologi diatas merupakan sebagian kecil yang dapat dilakukan oleh pebisnis wisata. Dari kelima langkah tersebut, tentu semuanya akan semakin memudahkan bagi perkembangan bisnis wisata di segala kondisi. Bahkan untuk kondisi tersulit pun, ranah online tidak akan mati dan semakin dicari oleh khalayak.