14 December 2020 By Chairul Irfani
Wisata Labuan Bajo di Manggarai Barat, tidak hanya populer dengan Taman Nasional Komodo saja, masih ada banyak objek wisata menarik yang memiliki daya tarik tersendiri.
Sebelum mengulas apa saja wisata yang ada di Labuan Bajo, kita ulas terlebih dahulu sejarah nama Labuan Bajo. Nama Labuan Bajo memiliki arti tempat berlabuh yang diambil dari kata Labuan dan Suku Bajo yang diambil dari kata Bajo. Suku Bajo sendiri sebenarnya merupakan suku yang berasal dari Sulawesi yang bermukim di pesisir barat Flores, Nusa Tenggara Timur.
Awalnya, Labuan Bajo merupakan pemukiman Suku Bajo, namun sekarang mereka hidup berdampingan dengan warga asli Flores.
Labuan Bajo merupakan salah satu desa dari sembilan desa dan kelurahan yang berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Desa ini juga merupakan sebuah kelurahan sekaligus ibu kota dari Kecamatan Komodo. Saat ini, wilayah tersebut sudah dikembangkan menjadi Kota Labuan Bajo.
Wilayahnya sendiri meliputi Kampung Ujung, Kampung Tengah, Kampung Air, Lamtoro, Wae Medu, Cowang Dereng, Wae Kasambi, Wae Bo, Lancang, Sernaru, Wae Mata, dan lainnya.
Labuan Bajo sendiri ditetapkan oleh Pemerintah sebagai salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas tahun 2020. Keindahan alam Labuan Bajo memang menakjubkan, menyimpan banyak daya tarik yang mampu menghipnotis siapa saja yang mengunjunginya.
Saya sangat bersyukur karena sudah 3 kali berkesempatan melihat langsung eksotisme Labuanbajo. Kunjungan pertama pada April 2018. Saat itu saya belum bisa mengexplore lebih jauh keindahan Labuan Bajo, baru di bulan Desember tahun yang sama, saya bisa mengexplore keindahan Labuanbajo melalui paket wisata live on board, 3 hari 2 malam berwisata mengelilingi Labuanbajo menggunakan kapal. Dan kunjungan terakhir saya pada Februari tahun ini, menyempatkan kembali mengunjungi Pulau Rinca dan Pulau Kelor.
Berikut ulasan beberapa destinasi wisata yang bisa kamu kunjungi ketika berada di Labuan Bajo.
Goa Rangko
Obyek wisata Goa Rangko terletak di Desa Rangko, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat. Goa Rangko tidak seperti goa pada umumnya, didalamnya terdapat kolam yang memiliki air jernih yang memantulkan warna biru.
Menuju lokasi Goa Rangko harus menggunakan kapal warga sekitar 30 menit, dan akan tiba didermaga, kemudian dilanjutkan berjalan kaki selama 15 menit sebelum sampai di bibir Goa.
Kamu harus berhati-hati saat menuruni mulut goa menuju kolam didalamnya, karena selain jalurnya yang tajam, juga licin.
Pulau Kelor
Bila berkunjung ke Labuanbajo, jangan lewatkan pulau satu ini, Pular Kelor namanya. Namanya memang tak sekondang Pulau Padar dan Pulau Komodo, namun Pulau Kelor menjanjikan panorama menakjubkan.
Julukan untuk Pulau Kelor adalah tempat "mampir" atau persinggahan bagi peserta sailing yang akan berlayar menikmati Laut Fores. Pulau Kelor juga sering dijadikan arena "pemanasan" trekking bagi para traveler yang hendak hiking di Pulau Padar.
Di Pulau Kelor terdapat sebuah bukit, tidak tinggi-tinggi amat, tapi cukup terjal. Kemiringannya hampir 60 derajat. Bukit inilah yang dijadikan lokasi "pemanasan" trekking bagi para traveler.
Sampai di puncak Kelor kita dihadapkan pada gugusan Pulau Menjaga. Bentuknya mirip jajaran kerucut yang berbaris dan berlapis-lapis. Pemandangan kapal yang mendarat di bibir pantai sungguh menyempurnakan eksotisme Pulau Kelor.
Ditahun pertama saya mengunjungi Pulau Kelor, tepatnya tahun 2018 belum tersedia dermaga, namun pada kesempatan ke-2 mengunjungi Pulau Kelor Februari lalu, sudah tersedia dermaga untuk perahu dan kapal bersandar.
Pulau Rinca
Pulau Rinca merupakan zona inti taman nasional, sesuai Peta Zonasi Taman Nasional Komodo. Pulau seluas 190-an km persegi ini adalah habitat asli komodo Si Naga Purba.
Pulau Rinca dihuni oleh dua kampung yang jumlah penduduknya kalau ditotal sekitar 1.000- an orang. Dua kampung itu bernama Kampung Rinca dan Kampung Karora. Konon penduduk di Pulau Rinca sudah lebih dulu ada dibanding Taman Nasional Komodo itu sendiri.
Pintu masuk di Pulau Rinca adalah Loh Buaya, sudah terdapat dermaga untuk kapal yang bersandar.
Untuk menuju Pulau Rinca dari Labuan Bajo memerlukan waktu tempuh selama 2 jam menggunakan kapal. Selama menjelajahi Pulau Rinca, kamu akan didampingi oleh pawang Komodo, atau biasa disebut “Ranger”.
Beberapa waktu lalu, jagat media sosial dan masyarakat sempat ramai memberitakan pembangunan di Pulau Rinca setelah foto komodo yang menghadang salah satu truk viral di dunia maya. Tak sedikit yang menyorot, kalau pembangunan di sana malah merusak habitat komodo yang semestinya dilindungi.
Pulau Padar
Pulau Padar adalah pulau ketiga terbesar di kawasan Taman Nasional Komodo, setelah Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Letak Pulau Padar cenderung lebih dekat dengan Pulau Rinca dibandingkan dengan jarak ke Pulau Komodo.
Pulau Padar masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO, berada dalam wilayah Taman Nasional Komodo, bersama dengan Pulau Komodo, Pulau Rinca dan Gili Motang.
Kamu dapat menaiki bukit yang berada di Pulau Padar untuk menikmati keindahan panorama dari atas. Biru laut dan jajaran pulau di sekitarnya akan menghipnotis kamu. Disinilah spot foto terbaik yang sedang hits dikalangan travelers.
Untuk mencapai puncak bukit Pulau Padar, kamu harus menaiki anak tangga yang cukup banyak. Dibutuhkan tenaga yang ekstra untuk dapat menaiki seluruh anak tangga.
Disarankan untuk menggunakan sepatu dan membawa minuman sendiri, karena perjalanan menuju puncak akan sangat melelahkan.
Pantai Pink
Pantai Pink menjadi salah satu destinasi yang tidak boleh dilewatkan oleh para traveler. Selain indah, keunikan pantai ini juga terletak pada pasirnya yang berwarna pink atau merah muda.
Begitu menginjakan kaki di Pantai Pink, kamu akan dibuat takjub dengan hamparan pemandangan pasir berwarna merah muda, airnya yang biru jernih dan bukit di belakangnya yang berdiri menjulang. Pasirnya pun sangat lembut. Warna pasir yang berwarna pink di pantai ini berasal dari pecahan karang dan biota laut di sana.
Taka Makassar
Salah satu spot wisata yang ada di Taman Nasional Komodo adalah pasir timbul. Pasir yang timbul dan membentuk pulau yang dinamai Taka Makassar. Pulau ini hanya timbul saat air laut sedang surut, jadi disarankan datang ke pulau ini pada siang hari.
Di pulau ini juga menjadi spot snorkeling dan diving yang menjanjikan, karena selain terumbu karangnya yang indah, kamu juga bisa bertemu dengan Penyu dan Manta.
Manta Point
Manta point di Labuan Bajo tepatnya berlokasi di Loh Liang, Taman Nasional Komodo, tak jauh dari Taka Makassar.
Seperti namanya, Manta Point menjadi lokasi yang cocok untuk bercengkerama langsung dengan ikan pari yang memiliki ukuran rata-rata 3 meter tersebut. Kamu bisa langsung menyelam untuk melihat langsung para manta.
Namun jika kamu tidak bisa menyelam, kamu bisa melihatnya dari kapal. Manta-manta ini juga bisa dinikmati dengan snorkeling dengan didampingi guide.
Jika memutuskan untuk menyelam, kamu tidak perlu takut dengan Manta, karena ikan tersebut tidak berbahaya, kamu justru harus mewaspadai ubur-ubur dan arus laut yang kuat.
Pulau Kanawa
Satu lagi yang tidak boleh dilewatkan saat kamu mengunjungi Labuanbajo adalah Pulau Kanawa. Tidak jauh berbeda dengan Pulau Kelor, di sini juga terdapat bukit hijau yang bisa didaki. Dari atas bukitnya pun terlihat perairan di Pulau Kanawa yang jernih dan biru. Saking jernihnya perairan Kanawa, kamu tidak perlu repot-repot menyelam untuk mengabadikan kecantikan alam bawah laut Kanawa.
Cukup dengan snorkeling, sudah tampak pesona bahari di Pulau Kanawa, ikan-ikan kecil dan terumbu karang yang berwarna-warni akan membuat betah berlama-lama menghabiskan waktu untuk bersnorkeling.
Tetapi pengunjung juga perlu berhati-hari karena dibeberapa titik terdapat Bulu Babi yang berbahaya jika sampai menyentuhnya.