01 October 2021 By Yusuf Fikri
Pandemi memukul banyak aspek kehidupan manusia di seluruh dunia. Salah satu sektor yang sangat terdampak akibat pandemi adalah sektor pariwisata, sebagaimana disampaikan oleh Dr. Hari Santosa Sungkari sebagai Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf dalam acara webinar “Reinventing Indonesia’s Tourism Industry”.
Pembatasan demi pembatasan yang digagas oleh pemerintah untuk mencegah jatuhnya banyak korban yang terinfeksi pada akhirnya memang harus mengorbankan banyak kepentingan. Tetapi, ada kabar baik. Seiring dengan capaian vaksinasi yang terus meningkat, ini memungkinkan banyak sektor mulai berupaya untuk membuka diri seperti sedia kala. Hanya, proses pemulihan ini perlu dibarengi pula dengan strategi baru yang bertujuan memutar kembali roda ekonomi sekaligus menjaga kesehatan.
Ada lima strategi yang bisa dilakukan oleh para pelaku usaha pariwisata untuk mengoptimalkan bisnisnya di era new normal ini:
Teknologi bukanlah musuh, meskipun kita yang menggunakannya merasa tak familiar. Perubahan butuh waktu, kita menjadi bisa pun karena lama-lama terbiasa. Astuti, pemimpin dari bisnis pariwisata Touress mengungkapkan bahwa teknologi adalah senjata yang saat ini paling kita perlukan dalam memulihkan industri pariwisata.
Teknologi yang paling mudah dapat kita gunakan saat ini adalah media sosial. Dengan media sosial, para pelaku usaha pariwisata dapat dengan mudah melakukan promosi yang dapat menjangkau banyak orang sekaligus tanpa terkendala oleh jarak geografis.
Promosi-promosi yang digencarkan lewat media sosial dapat memuat paket-paket wisata yang akan dijual. Kemaslah paket wisata dengan itinerary yang menarik dan harga bersaing agar menarik untuk dilirik oleh calon wisatawan.
Kemenparekraf meluncurkan sistem sertifikasi bagi seluruh pelaku bisnis pariwisata, yakni sertifikasi CHSE.
Seperti tertulis dalam keterangan resmi, Sertifikasi CHSE adalah proses pemberian sertifikat kepada Usaha Pariwisata, Destinasi Pariwisata, dan Produk Pariwisata untuk memberikan jaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.
Adanya sertifikat CHSE menolong pelaku bisnis untuk membuktikan kepada wisatawan bahwa usaha yang dijalakan telah sesuai standar yang berlaku.
Pandemi yang berlangsung lebih dari setahun tentu memukul aspek finansial dan aspek-aspek lainnya dalam tubuh unit bisnis yang dijalani. Namun, kesempatan ini dapat dijadikan ajang untuk melakukan evaluasi. Anda dapat memikirkan ulang hal-hal apa saja yang sekiranya dapat dipertahankan, atau layanan apa yang perlu diubah demi meningkatkan efisiensi.
Seperti tertulis dalam poin pertama di mana untuk bisa bertahan dan berkembang kita perlu berkawan erat dengan teknologi, salah satu langkah selanjutnya adalah dengan bergabung di platform pariwisata digital.
Platform wisata digital adalah kesempatan bagi Anda untuk mengembangkan bisnis, menemukan ribuan partner dan konsumen, serta mempermudah upaya promosi Anda.
Lima strategi ini adalah langkah awal yang bisa dilakukan untuk menjadikan bisnis pariwisata kembali menggeliat di era New Normal. Dengan bantuan teknologi dan kerjasama yang baik dari semua pihak, pariwisata Indonesia dapat bangkit, pulih, dan berkembang. Wonderin.id turut mendukung proses pemulihan pariwisata nasional dengan hadir sebagai platform digital yang mendukung Anda untuk melakukan digitalisasi pariwisata.